Pati – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Kabupaten Pati, Bupati Pati, Sudewo, melakukan regrouping atau penggabungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah tersebut. Kebijakan ini dilandasi keprihatinan Sudewo terhadap kondisi dunia pendidikan, terutama terkait minimnya jumlah murid di beberapa sekolah yang dinilai kurang efisien dari segi sarana prasarana serta persaingan prestasi siswa.
![banner 300x250](https://infobaroe.com/wp-content/uploads/2025/03/Tanpa-judul-300-x-250-piksel.png" "banner 300x250")
“Murid sedikit tidak efisien, itu tidak dihadapkan dengan tantangan untuk kompetensi, sehingga kurangnya prestasi,” ujar Bupati Pati, Sudewo, dalam Konferensi Kabupaten PGRI Kabupaten Pati, Sabtu siang (15/3/2025). Pada kesempatan tersebut, Sudewo sekaligus meresmikan kebijakan regrouping sekolah dasar.
Bupati menjelaskan, penggabungan sekolah ini juga didorong oleh arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Pendidikan. Pihaknya menargetkan agar regrouping ini dapat segera dilaksanakan pada tahun ajaran 2025-2026 di Kabupaten Pati.
“Sudah saya laporkan kepada Mendagri dan Menteri Pendidikan, dan disetujui untuk regrouping Sekolah Dasar. Proses ini harus sudah dimulai pada tahun ajaran 2025-2026,” tegas Sudewo.
Lebih lanjut, Bupati menyatakan bahwa pihaknya akan segera memetakan sekolah-sekolah dasar negeri yang akan dilakukan regrouping. Proses ini akan dikoordinasikan dengan kepala desa dan camat setempat.
“Nanti kita akan petakan dan koordinasikan dengan Kepala Desa dan Camat, Sekolah Dasar mana yang harus di-regrouping dan mana yang tidak,” pungkas Sudewo.
Kebijakan regrouping ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam pengelolaan sarana prasarana pendidikan serta meningkatkan daya saing dan prestasi siswa di Kabupaten Pati. Dengan demikian, mutu pendidikan di daerah tersebut dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
